Spirit Sultra Semangat Baru Sultra
MUNA – Penyerobotan salah satu lahan warga milik La Tabe asal Desa Bonetondo, Kecamatan Bone, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi sorotan. Pasalnya, lahan milik La Tabe diserobot oleh pihak Sulistini selaku Kades Bonetondo telah menyerobot dan merusak tanaman.
Seperti yang diungkapkan Nastum SH menegaskan, lahan La Tabe telah memiliki sertifikat tanah sejak tahun 1991, kalau memang itu aset desa, tidak mungkin diterbitkan sertifikat dari BPN. Tegasnya.
Ia membantah pernyataan La Ode Mabai selaku kuasa hukum pihak Kades Bonetondo, Sulastini “Dalam gugatan mereka mengklaim bahwa lahan tersebut merupakan lapangan bola sejak tahun 1967 dan juga merupakan aset desa yang diresmikan oleh Camat Kabawo, Laode Ditu yang menjabat saat itu,” paparnya.
Perusakan dan pemotongan kayu jati serta jambu mete tampa seizin pemilik lahan
Tetapi pengakuan yang mereka sebut saat ini lain lagi, bukan Camat tetapi yang resmikan itu Bupati Muna, La Ode Rasyid. Inikan sudah bukti bahwa mereka asal menyebut tanpa ada data yang jelas.
Anehnya, kata Nastum, tanaman tersebut bukan hanya dirusak tetapi sudah terindikasi pencurian karena batang-bantang pohon jati yang mereka tebang sudah tidak ada lagi dilahan itu. Bebernya.
Fakta lainnya juga, lanjut ia mengatakan, lahannya La Tabe itu tidak pernah dijadikan lapangan, hanya tempat bermainnya anak-anak saat itu, lokasi lapangan yang sebenarnya berada di belakangan Sekolah Dasar (SD). Jelasnya.
Pohon jati sebagai bukti perusakan lahan raib
Ditempat yang sama, salah satu kerabat korban, Hadisa memastikan pihak Kades Bonetondo telah melakukan intimidasi dengan cara mengancam La Sanudi untuk menandatangani surat keterangan hibah.
Sebelumnya, lajut Hadisa mengatakan, mereka juga telah menjanjikan untuk mengganti rugi lahan La Tabe sebesar Rp10 juta dan penawaran tukar guling lahan. Ini sudah jelas bahwa La Tabe merupakan pemilik lahan yang sah. Tutupnya.
