Spiritsultra com, Konut – Bupati Konawe Utara H.Ikbar, SH, MH di dampingi Ketua DPRD.Konut Herman Sewani,SH melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan para tokoh masyarakat guna menyelesaikan hak kepemilikan lahan, agar masyarakat yang terkena kawasan pembangunan smelter tersebut tidak satupun yang merasa di rugikan dan sosialisasi tersebut berlangsung di Kantor Kecamatan Langgikima. Rabu, 26 Maret 2025

.
Berbicara lahan atau kepemilikan terkadang tidak terlepas dari hukum bila kepengurusan administrasi tidak sedetail mungkin, sehingga Tim yang sudah di bentuk secara legal, harus benar-benar matang saat melakukan pendataan kepemilikan lahan secara syah. 

.
Sosialisasi pembangunan Smelter tersebut turut hadir H. Ruksamin, Kajari Konawe, Dandim 1430/Konut,Letkol Arh,Pranomo,Kapolres Konut,AkBP, Rico Fernanda,Kepla BPN Konut,Danpos Basarnas Konut Dedi Irawan, Sekda Konut, kadis Pendidikan Konut, Camat Langgikima, para Lurah dan desa yang Wilayahnya masuk di lingkar rencana pembangunan Smelter.
. 

Sosialisasi yang di buka langsung Bupati Konawe Utara menjelaskan terkait nilai harga lahan yang akan di Terima para pemilik lahan, sehingga kehadiran H. Ruksamin di percayakan oleh PT. YTS sebagai LO, guna menjembatani masyarakat serta Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan smelter di Kecamatan Langgikima.
. 

Sosialisasi yang di laksanakan di Kantor Kecamatan Langgikima baru di awali dengan harga tawaran lahan/Hektar dari PT. YTS /Gejrar, namun dari perwakilan masyarakat tidak merespon dengan nilai yang di sebutkan oleh H. Ruksamin selaku LO, dari PT. YTS,
.
Bupati Konawe Utara H.Ikbar berharap kepada masyarakat Konawe Utara agar dapat mendukung pembangunan Smelter, sebab sejak tahun 2011 sudah di harapkan adanya Smelter di Kabupaten Konawe Utara.
.
Bupati Konawe Utara H.Ikbar,SH.MH merasa bersyukur dengan Sumber Daya Alam yang ada di Konawe Utara yang cukup melimpah, sebagaimana yang sering di ungkapkan pada Pilkada yang lalu dan salah satunya dari 47% pertambangan di Indonesia adanya di Kabupaten Konawe Utara, sehingga H.Ikbar berharap hadirnya PT. Yabes Tambang Sejahtera ( YTS) Pemerintah hanya melakukan persetujuan namun tanpa dukungan masyarakat, pemerintah daerah tidak bisa berbuat walaupun itu 100 Investor ingin membangun Smelter tanpa dukungan masyarakat yang ada hanya angan angan.
.
Dalam sosialisasi tersebut Ketua DPRD.Konut Herman Sewani, SH juga berharap, hadirnya PT. YTS di Kabupaten Konawe Utara jangan di liat dari besar kecilnya nilai harga tanah yang akan di bebaskan, namun kita harus melihat dari sisi sosialnya.
.
“Sejak berjalannya diskusi pada Forum ini, dan apa yang di sampaikan pihak PT. YST yang berniat akan mendirikan sebuah perusahaan Smelter di Kecamatan Langgikima dan PT.YTS pun sudah membuka harga, saya selaku Ketua DPRD, tentu tidak akan membiarkan Investor masuk di Wilayah Konawe Utara jika itu sangat merugikan masyarakat, apalagi melihat asas manfaat hadirnya perusahaan tersebut, walaupun itu kami berseberangan dengan Keinginan Pemerintah Daerah, sebab kami merupakan titipan dari Aspirasi masyarakat. “
.
“Namun saya menyimak daripada diskusi harga yang di tawarkan dari pihak perusahaan, masyarakat belum sepenuhnya merespon dengan nilai yang perusahaan siap bayarkan, tetapi saya hanya menyampaikan bahwa keinginan kita agar Konawe Utara juga memiliki Smelter, itu sejak tahun 2011 dan beberapa kali selalunya tidak jelas, dan hari ini pihak PT. YTS bukan hanya bersosialisasi namun ingin langsung melakukan pembayaran dan ini merupakan suatu keseriusan yang patut kita apresiasi.”
.
” Berbicara nila harga yang di Tawarkan PT. YTS, saya hanya berbicara dari sisi sosialnya, sebab hadirnya sebuah pabrik akan menambah perputaran Ekonomi yang sangat tinggi, dan saya yakin di antara semua yang hadir pasti memiliki bangunan Cos – cosan dan ini pasti menghasilkan pundi pundi Rupiah, di mana yang tadinya sepi namun dengan hadirnya Pabrik, Cos cosan akan terisi, begitupula dengan UMKM lainnya serta lahan pekerjaan yang cukup besar, apalagi hadirnya perusahaan ini akan menampung Seratus Ribu pekerja, sementara penduduk Konawe Utara hanya kisaran Tujuh puluh ribuan, Oke lah, berbicara harga kita anggap kecil, tetapi bila perusahaan pabrik hadir, sudah pasti harga tanah akan melonjak tinggi ” Tutup Herman
.
Sampai berakhirnya sosialisasi antara pihak perusahaan PT.YTS dengan masyarakat pemilik lahan belum menghasilkan titik temu, sehingga H. Ruksamin masih melakukan pelaporan ke pada management PT. YTS dan tinggal menunggu agenda sosialisasi berikutnya.
.
Rudia
Berita Terkait
Post Views: 35