News  

Kerja Sama PT. Sumber Karya Unggul Satu Dengan BUMdes di Duga Tidak Konsisten Mengakibatkan Badan Usaha Milik Desa Alami Kerugian.

banner 120x600

Spiritsultra com, KONAWEUTARA – Kehadiran Industri Pertambangan di setiap daerah di harapkan mampu mensejahterakan masyarakat lokal lewat berbagai pemberdayaan agar pertumbuhan perekonomian mengalami kemajuan pesat.
.
Namun Kehadiran PT Sumber Karya Unggul Satu (SKUS) salah satu perusahaan catering yang beroprasi di dalam IUP perusahaan justru berbalik harapan dari pada tujuan mensejahterakan masyarakat, di mana telah melakukan pembohongan publik dan ingkar tergadap komitmen dengan mitra kerja sama penyuplai logistik, perusahaan ini adalah bagian dari PT HILLCON atau Anak perusahaan PT HILLCON serta bertanggung jawab dalam konsumsi karyawan.
.
Perusahaan ini telah melakukan pembohongan terhadap mitra kerja samanya, dimana sebelumnya telah tercipta kontrak kerja sama yang dimana perusahaan tersebut merekrut Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menyuplai logistik atau bahan makanan namun sampai hari ini sistem pembayaran belum kunjung terealisasi hal ini sangat merugikan berbagai pihak yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar tentunya.
.
Keterlambatan pembayaran terjadi setiap bulannya dari awal berkerjasa dengan BUMDes, sedangkan kontrak untuk pembayaran Invoice yang telah di sepakati adalah 30 Hari setelah invoice tiba di kantor jakarta (N+30) tapi faktanya yang terjadi PT. SKUS melakukan pembayaran samapai 3 bulan bahkan lebih.
.
Setelah di konfirmasi awak media ketua bumdes Irham menyatakan sangat di sayangkan perusahaan yang harusnya hadir dan komitmen dalam kesejahteraan masyarakat justru memberikan luka terhadap masyarakat.
.
Irham juga menyatakan adanya beberapa dugaan terhadap PT SKUS, salah satunya dugaan bahwa PT SKUS tidak memiliki legalitas di bidang catering, Irham juga menegaskan akan melakukan penutupan kantin PT SKUS apa bila dalam 3 hari kedepan tidak ada kejelasan dari pihak PT SKUS untuk membayarakan Invoice yang telah jatuh tempo tersebut.
.
Dalam pernyataanya ada bebrapa tuntutan antara lain.
.
1. Mendesak PT SKUS untuk membayarkan Invoice sesuai perjanjian kontrak awal,

2. Mendesak PT SKUS untuk membayarkan Invoice yang telah jatuh tempo,
.
3. Meminta kepada PT HILLCON JAYA SAKTI untuk mengantikan PT SKUS degan perusahaan lokal yang bergerak di bidang catering.
.
“Jika apa yang menjadi tuntutan tidak di pertimbangakan dan tidak di jadikan perhatian khusus maka kami pastikan Kami masyarakat lokal tidak akan diam, “tutupnya. .
Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *