KENDARI – Gabungan pengusaha kontraktor nasional (Gapeknas) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Angkat bicara terkait dugaan Alat Peraga Kampanye (APK) Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur Sultra periode 2024 – 2029
Dilansir dari Media Online Kendarikini.com Kecurigaan Gapeknas ini terhadap dugaan APK di Mark up, Berdasarkan informasi yang dihimpun secara spesifik bahan harusnya menggunakan jenis 340 gram, Diturunkan menjadi 280.
Hal ini di ungkapkan Sekretaris Gapeknas Sultra, Muhammad Miradz mengatakan, Juknis Yang telah di tetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) terlah terterah
“Padahal, juknis yang diterima dari KPU pusat menetapkan penggunaan bahan APK 340 gram, namun Kpu Sultra menurunkan spek 280 gram dengan harga lebih tinggi,” kata salah satu pemilik usaha Advertising di Sultra.
Sambungnya Penurunan kualitas ini menimbulkan pertanyaan terkait alasan perubahan spesifikasi dan potensi adanya permainan harga hingga merugikan negara sebesar 24.839.636.00 Rupiah.
“Harusnya harga per-meter dengan spesifikasi 340 gram, termasuk pajak dan ongkos kirim, itu maksimal 37 ribu rupiah per-meternya ,” ungkapnya.
Ia menambahkan Penurunan kualitas ini tentu berdampak pada daya tahan bahan dan kualitas tampilan alat peraga kampanye.
“Ini uang bayak lho harus dikawal, dan digunakan sebaik-baiknya bukan justru dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu,” bebernya.
Terakhir pihaknya menyampaikan bahwa hal tersebut juga diduga terjadi di KPU Kabupaten Kota di Sultra.
“Jadi di 17 kabupaten kota juga harus di wanti-wanti, supaya mereka berdayakan pengusaha di daerahnya masing-masing,” tutupnya.
Kabag SDM KPU Sultra, Bahar saat dikonfirmasi awak media terkait dugaan mark up harga pengadaan alat peraga kampanye mengungkapkan pihaknya sebelumnya menetapkan harga telah melakukan survei lapangan
“Teman-teman sudah melakukan survei terkait harga, justru tidak sampai diharga itu,” ungkapnya via panggilan telepon.
Selanjutnya dikonfirmasi lebih jauh terkait patokan hargan dan penggunakan APK tidak sesuai Juknis dirinya meminta untuk bersabar dan akan mengkonfirmasi ulang.
“Tunggu saya cek dulu ya,” ujarnya.
Sementara itu salah satu penanggung jawab lainnya di KPU Sultra, Amir saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, SMS dan panggilan telepon tidak menanggapi permintaan konfirmasi Jurnalis.
Selain itu Jurnalis media ini juga telah berusaha mengkonfirmasi ke pihak pemenang tender, Didi via pesan WhatsApp, SMS dan panggilan telepon, namun hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan tanggapan.(red)