Konut,Spiritsultra.com. – Beberapa massa aksi dari lembaga HIPPMA, melakukan orasi di Jalan simpang empat Motui (jalan Kabupaten dan Holing perusahaan PT.Bumi Konawe Abadi ). Rabu,5Juni 2024.
Tepat pukul 10.27..WITA, massa aksi tiba di titik Orasi, dan Risky Nurhidayat salah satu orator dalam pergerakan tersebut tanpa buang waktu langsung melakukan orasi, menyampaikan aspirasi beberapa tuntutan, dan salah satu point dari pergerakan yang di sampaikan agar pihak Perusahaan melakukan Transparansi penyaluran CSR kepada Masyarakat Motui.
“Kami mendesak agar transparansi CSR di Kecamatan Motui,dimana sejak Tahun 2013 sampai 2024 belum ada keterbukaan serta perekrutan karyawan yang kami duga tidak memprioritaskan karyawan lokal salah satu karyawan non lokal yang tidak memiliki skill justru ikut bekerja sementara masyarakat Motui masih belum mendapat pekerjaan”
Setelah Nurhidayat melakukan orasi yang kemudian Ketua HIPPMA Motui Sudarto, juga menyampaikan aspirasi yang serupa.
Saat orasi berlanjut se orang Warga Lambuluo atas nama pak Juhalman menyampaikan kepada awak media bahwa penerimaan karyawan saat ini lewat Pemerintah Desa.
“Yang kami bingung sekarang penerimaan karyawan di PT. BKA lewat pemerintah desa, jadi berkas di bawah ke desa”
Selang kurang lebih setengah jam massa aksi melakukan orasi sekitar pukul 11.02 WITA, pihak perusahaan datang menemui massa aksi dan langsung disambut oleh pak Jasman pak Wahab, selaku Humas PT.BKA.
Setelah Kordinator menyampaikan aspirasi tuntutan, pak Jasman langsung menjelaskan bahwa terkait CSR, pihak perusahaan sudah melaksanakan hanya tidak terpublikasikan dan pak Jasman langsung menyerahkan ke pak Darwin untuk memaparkan apa saja yang sudah dilakukan perusahaan terhadap masyarakat setempat.
“Untuk persoalan CSR, ini kami sudah lakukan ke 7 desa termasuk Kelurahan Bende, dan diantara 7 desa tersebut kami bantu dalam bentuk bantuan pembangunan Masjid, dan masyarakat sekitaran jalan Holing juga telah kami bantu termasuk Sekolah,serta masyarakat Matandahi dan lambuluo bagi pemilik Empang, serta pembinaan peningkatan dalam pengelolaan Empang.”
” Selain bantuan yang telah kami sebutkan juga ada bantuan dana sebagaimana yang telah di sosialisasikan dimana kesepakatan tersebut adalah Rp.1000/Ton akan di berikan ke 7 desa, degan cara pembagian dekat ring sebesar 10%, dan kesepakatan ini berdasarkan jumlah penjualan produksi kami dan pencairan ini setelah penjualan mencapai 50.Ribu Ton”Tutup Darwin.
Terkait dugaan perekrutan karyawan yang tidak transparansi juga telah di jelaskan oleh pihak perusahaan CV.DS.pak Irsal
” Perekrutan karyawan Driver untuk perusahaan DS tidak dapat diambil dari teman teman disini sehingga penerimaannya terbagi dua, dimana 3 personil dari pihak perusahaan dan 3 dari masyarakat lokal,”
Setelah pak Irsal menjelaskan terkait pembagian penerimaan Driver, Abd Wahab selaku Humas dari PT.BKA menjelaskan lebih detail,
“Maksud dari pak Irsal tadi bahwa perekrutan karyawan di CV. CD, mobil yang mereka gunakan adalah mobil rental, sebab pemilik mobil rental sopirnya harus di pekerjakan sehingga dari 6 Driver masyarakat lokal yang di rekrut 3 orang.”
Sebagaimana yang di paparkan pak Wahab masih terbantahkan oleh salah se orang orator HIPPMA Nurhidayat bahwa apa yang telah di jelaskan sudah menyalahi kesepakatan, di mana kesepakatan tersebut harus di dahulukan Ex Karyawan Lokal.
Apa yang di paparkan oleh pihak Perusahaan, massa aksi belum puas dengan apa yang menjadi tuntutan sehingga terjadi kesepakatan secara tertulis akan ada diskusi selanjutnya setelah perayaan Idul Adha, dan kesepakatan tersebut di laksanakan di kantor PT.BKA.
Dalam aksi tersebut cukup aman dan kondusif dengan pengawalan pengamanan dari Polres Konawe Utara yang di pimpin langsung Kasat Samapta AKP.Bahmid dan Anggota Polsek Sawa di mana Kapolsek Sawa turun langsung.