SPIRIT SULTRA.COM.BOMBANA,-Kantor media Terobosnusantara yang terletak dijalan Drs Moh Hatta kelurahan Kastarib dusun Polewali kecamatan Poleang kabupaten Bombana menjadi sasaran demonstrasi tokoh masyarakat Wanuaura,Malikao dan Kapita. Desa Tontonunu Kecamatan Tontonunu kabupaten Bombana,Provinsi Sulawesi Tenggara.Rabu (18/9/2024)
kejadian tersebut disebabkan Kabiro media Terobosnusantara atas nama Andi Syam melarang tokoh masyarakat untuk melaksanakan aksi demonstrasi di kantor bupati kabupaten Bombana pekan lalu. Dengan berbagai argumen bahwa pemda dan jajaran serta DPRD sibuk membahas anggaran perubahan disamping itu kata Andi Syam tidak usah mengadakan demonstrasi karena sampai sekarang jajaran terkait dalam hal ini kadis PUPR terus mengupayakan agar dana DAK Pamsimas itu airnya akan berjalan nantinya.
“Tidak usah kita demo karena hal ini terus diupayakan agar airnya akan berjalan nanti, lagian pemda dan jajaran serta DPRD lagi sibuk kasian dalam pembahasan anggaran, ditakutkan masalah ini nanti timbul kesan akan dijadikan sarana politik menjelang pilkada 27 November mendatang ” ujarnya
Dari pernyataan kabiro media tersebut akhirnya beberapa tokoh masyarakat membenarkan perihal itu dan menurutnya pemda saat ini memang sibuk dalam sebuah kegiatan rapat,namun menjelang seminggu kemudian tidak ada air yang jalan sesuai harapan masyarakat tiga dusun yakni ,Wanuaura ,Malikao dan dusun Kapita. Bahkan masyarakat beranggapan media itu bekerjasama dengan jajaran pemda dan instansi terkait bahkan sebagian masyarakat mengatakan media tersebut mendapat ampao besar alyas amplop dari jajaran pemda kabupaten Bombana hingga sengaja mengulur ngulur waktu dan melarang demo di kantor bupati kabupaten Bombana
Menurut Drs Jufri mantan guru sekaligus tokoh masyarakat Wanaura serta mantan desa Tontonunu begitupun mayoritas masyarakat tiga dusun ,mengatakan kalau Kabiro Media Terobosnusantara Andi Syam melarang kita demo dan tetap membela pemda kabupaten Bombana lebih baik kita langsung mengadakan demonstrasi dikantornya.
“Kalau Andi Syam melarang kita demo dikantor bupati berarti lebih baik kita mengarah dikantornya untuk minta klarifikasi dan pertanggung jawabannya mengenai proyek pansimas yang hampir 1. Milyar itu sampai hari ini airnya belum jalan padahal sudah satu tahun lebih hanya janji-janji saja kumpulkan semua warga baru kita turun dirumahnya minta klarifikasinya,” tegas Andi Katile mantan desa Tontonunu.
Pernyataan tersebut dibenarkan Syukur mantan anggota DPRD kabupaten Bombana sekaligus mantan desa Tontonunu bahwa iring-iringan tokoh masyarakat tersebut sempat singgah dirumahnya dan singgah dirumah Usman .H.Kaddang setelah itu mereka turun di Boepinang untuk mengadakan unjuk rasa dikantor media Terobosnusantara.
” Saya hanya mengantar para tokoh masyarakat karena mereka sudah susah dibendung lagi dengan empat (4) unit mobil open kap Grem max serta mobil kijang dan mobil pribadi dua (2) unit ,”jelas Usman lebih lanjut kata Usman sebelum unjuk rasa mengarah kekantor media Terobosnusantara diboepinang dirinya sempat telfon Andi Syam bahwa ada enam (6) unit mobil yang mau datang dikantornya untuk minta klarifikasi mengenai proyek Pamsimas tersebut.
Lebih lanjut kata Andi Syam ,sebelum para tokoh masyarakat itu datang lurah Kasabolo kecamatan Poleang Muhtar sempat menemuinya satu jam sebelum kejadian demo dan menyampaikan bahwa akan ada pengunjuk rasa mendatanginya dan Lurah Muhtar sempat membeli beberapa dos air aqua gelas dan rokok untuk pengunjuk rasa lalu dia suruh seseorang untuk antar dikantor media Terobosnusantara yang terletak di Kastarib.
” Bagaimana ini dinda kenapa masalah ini bisa terjadi dan kenapa kita yang menjadi sasaran unjuk rasa, apalagi ini momen tahun politik ditakutkan timbul kesan bahwa kita termasuk pelaku dan memegang amandemen dari satu calon tertentu mengarahkan orang-orang kesatu calon,”ujar lurah Kasabolo Muhtar dengan penuh rasa iba dan sedih.
Kemudian Rakib Wartawan Biro media Terobosnusantara menemui Andi Syam bahwa beberapa rombongan tokoh masyarakat telah berada didepan kantor menunggu kedatangannya untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut Rakib memaparkan sesampai dikantor, Andi Syam meminta dengan sangat hormat kepada semua pengunjuk rasa agar tetap tenang dan cukup perwakilan saja dibiarkan masuk dalam kantor menyampaikan apa permintaan tokoh masyarakat didusun mereka, adapun orang yang masuk antara lain.
Abdul Rahman .M Aras .Drs Jufri .Yusup .Sunusi .Abdul Asis.Andi Katile (mantan desa Tontonunu) UsmanH.Kaddang Rusman .Sahru.Erni Rukmania.Hasan.Asri .Nudding.Bayasdin .Ridwan .Basri Yunus.Ambotola . Yali .Nusi Irpan .Arifuddin. Nurung .Janwar .Jumadin Hasanudin dan Syukur.
Dalam ruangan kantor Andi Syam kabiro media Terobosnusantara menerimanya dengan hangat sembari menjabat tangan satu persatu dan meminta maaf bila kursi tidak cukup karena tidak ada persiapan sebelumnya Lebih lanjut kata Rakib Andi Syam memulainya dengan pembukaan yang begitu hikmat dan cukup menyentuh hati disertai kalimat yang santun dan beberapa ayat Alqur,an turut mejadi rujukan ,” Setiap masalah semuanya akan terselesaikan ketika disertai kesabaran serta kebijaksanaan dalam menyikapi setiap persoalan tanpa saling menyudutkan menjatuhkan itulah tabiat yang dicontohkan baginda Rasulullah Muhammad SAW.” ujar Andi Syam sambil mempersilahkan tokoh masyarakat untuk bertanya.
Sekitar tiga (3) jam lebih beberapa tokoh masyarakat saling debat meminta klarifikasi agar proyek tersebut segera direalisasikan ,”Proyek awal hanya kisaran ±300 juta namun sempat dinikmati airnya di jaman Andi Katile sebagai desa ,namun begitu ada proyek ini dengan anggaran ± 1 .M justru bermasalah dan air hingga kini tidak ada karena proyek awal direhab harusnya dengan anggaran besar itu proyek lama tidak usah direhab biarkan berjalan tapi ini ajaib aneh bin ajaib direhab yang lama, dan proyek baru airnya lebih lebih tidak ada kata,”Drs Jufri
Dialog sengit terus berlangsung dan kabiro media Terobosnusantara meminta agar tetap tenang dan menurutnya akan meminta legitimasi dari jajaran terkait dalam hal ini dinas PUPR untuk menindak lanjuti perihal proyek Pamsimas yang dimaksud agar harapan masyarakat ditiga dusun bisa mendapatkan air bersih seperti sediakala.
“Kalau begini terus dan dijanji janji saja kedepan kami akan mengadakan demonstrasi besar-besaran karena kami masyarakat merasa tidak diperhatikan sementara semuanya hanya sibuk urus pilkada saja,” kata tokoh masyarakat Sunusi dan M.Aras .
Redaksi